Design

Mengenal Psikologi Warna dan Jenisnya dalam Bisnis Digital


psikologi warna

Jika ingin terjun ke bisnis digital tidak hanya memikirkan Unique Selling Point (USP) saja, tetapi juga harus melihat desain dan branding . alasannya, karena tanpa banyak orang sadari, kehadiran warna dan ragam makna yang diberikan sebuah brand melekat pada benak orang banyak. Hal tersebutlah yang menjadikan sebuah psikologi warna sangat penting saat ingin memulai sebuah bisnis digital.

Nah, melihat pentingnya psikologi warna bagi bisnis, yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai psikologi warna dan filosofi warna di bawah ini!

Penjelasan Psikologi Warna Menurut Para Ahli

Memahami definisi mengenai psikologi warna sebaiknya mengambil penjelasan dari para ahli. Berikut definisi mengenai psikologi warna secara lengkap.

Avicenna

Tahun 980-1037 seorang dokter dari Arab yang bernama Avicenna menyatakan bahwa warna dapat ia gunakan untuk mendiagnosa atau melihat tanda-tanda sebuah penyakit di dalam tubuh manusia.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa warna dapat menjadi sebagai alat terapi, seperti warna merah untuk memperlancar pencernaan,warna kuning dapat meredakan nyeri dan peradangan, serta warna biru dan putih yang berguna untuk memperlambat sirkulasi darah manusia.

Max Luscher

Max Luscher yang merupakan seorang psikolog dari Basel University pada abad ke-10 juga menjelaskan bahwa psikologi warna dapat menunjukkan kondisi pikiran dan ketidakseimbangan kelenjar pada tubuh manusia. Argumen tersebut sangat beralasan, karena warna dapat menjadi alat diagnosa baik secara fisik atau psikis.

Johann Wolfgang von Goethe

Dalam bukunya yang berjudul Theory of Colours, Johann Wolfgang von Goethe menyatakan bahwa setiap warna memiliki kesan dan pengaruh tertentu. Warna dapat memberikan kesan positif atau negatif terhadap seseorang.

Misalnya, warna kuning menurut Johann Wolfgang von Goethe dapat memberikan kesan positif atau memberikan pengaruh emosi berupa efek suka cita. Sedangkan makna warna biru menurutnya adalah kesan negatif, yaitu efek emosi berupa sedih.

Johannes Itten

Buku yang berjudul The Elements of Color, Johannes Itten menyatakan bahwa seluruh warna memiliki kesan dan efek yang berbeda-beda pada setiap orang. Misalnya, warna merah dapat memberikan kesan kekuatan, arti warna biru menurutnya adalah keyakinan, kuning memberikan kesan ceria, arti warna orange adalah kesombongan, hijau adalah kasih sayang dan ungu adalah kesucian.

Pentingnya Psikologi Warna dalam Branding Bisnis Digital

Melakukan branding dan desain tentu sudah banyak bidang lakukan. Hal ini berlaku karena cabang ilmu tersebut dinilai efektif untuk membuat sebuah brand agar mudah orang kenal secara luas.

Selain itu, color psychology juga memiliki dampak yang cukup besar bagi perkembangan bisnis sebuah perusahaan. Namun, selain kedua hal tersebut terdapat beberapa alasan penting lainnya.

Oberlo menjelaskan bahwa pemahaman akan psikologi warna akan memberikan marketer alat jitu guna mencapai tujuan branding. Tujuan tersebut dapat membentuk persepsi yang mendorong perilaku konsumen. Meskipun efek warna terhadap emosi manusia berbeda-beda, ada beberapa pedoman umum yang telah dibuktikan oleh color psychology yang tidak terhitung jumlahnya.

Misalnya, warna merah yang dapat menimbulkan rasa kesan romantis dan berbahaya. Sedangkan, warna biru memiliki rasa yang dapat memicu ketenangan dan kesedihan bagi manusia. 

Baca juga: Logo Desain Grafis, Langkah Awal Membangun Bisnis Digital

Konsep Dasar Psikologi Warna

Sebuah fakta mengungkapkan bahwa warna dapat memberikan pengaruh pada psikologi, emosi, dan juga tindakan seorang manusia. Tidak hanya itu saja, wrna juga menjadi bentuk komunikasi non verbal, sehingga bisa mengungkapkan pesan secara instan dan lebih bermakna.

Lebih lanjut, seorang psikolog ternama dari Swiss bernama Carl Gustav Jung menjadikan warna sebagai alat penting dalam prosedur psikoterapi yang ia lakukan. Carl Gustav berpendapat bahwa setiap warna memiliki makna, potensi, dan juga kekuatan untuk mempengaruhi. Bahkan, warna dapat menghasilkan efek tertentu pada emosi, produktivitas bahkan suasana hati seseorang.

Jenis dan Arti Warna dalam Psikologi

Secara umum, warna memiliki arti emosional dan berpengaruh yang berbeda-beda bagi manusia. Hal tersebut sudah diteliti dan dipercaya menjadi bagian yang penting dalam ilmu psikologi warna. Berdasarkan hal tersebut, masing-masing warna dapat memberikan kesan yang berbeda-beda bagi sebuah bisnis. Jika brand sudah banyak orang kenal atau mapan, warna bahkan dapat sangat erat kaitannya dengan unsur intrinsik dari brand identity.

Berikut jenis dan makna masing-masing warna menurut ilmu color psychology.

Merah

Menurut jurnal psikologi warna, merah melambangkan keberanian, kekuatan, dan kegembiraan. Warna ini juga mampu mendorong gairah dan energi bagi orang-orang untuk melakukan sebuah tindakan. Selain itu, warna merah juga dapat berarti sebuah kehidupan. Alasannya, karena manusia warna merah sangat mirip dengan darah manusia.

Biru

Dalam dunia bisnis dan branding, warna biru melambangkan rasa profesional dan kepercayaan. Warna ini juga melambangkan keharmonisan, ketenangan, serta kedamaian bagi kondisi psikis manusia. Meskipun demikian, warna biru cerah bisa menimbulkan perasaan atau kesunyian.

Kuning

Melansir dari Smashing Magazine, arti warna kuning adalah rasa bahagia. Alasannya, karena warna kuning melambangkan kehangatan, optimisme, semangat, ceria, dan rasa antusias. Warna kuning juga biasa orang gunakan untuk memperoleh perhatian dan tampil di depan publik. Warna ini juga merangsang aktivitas otak dan mental serta memiliki aura yang sangat membantu dalam penalaran secara analitis.

Hijau

Menurut psikologi warna, arti warna hijau adalah sering digunakan untuk membantu seseorang agar memiliki kemampuan menyeimbangkan emosi dan berkomunikasi. Warna hijau mampu memberikan efek ketenangan dan relaksasi. Hal ini juga berlaku karena hijau merupakan warna yang identik dengan kehidupan manusia di bumi. Warna hijau juga dapat menunjukkan aura seseorang yang memiliki kepribadian plegmatis, atau keseimbangan dalam segi mental. 

Orange

Warna orange adalah warna yang menggabungkan warna merah dan kuning. Dalam psikologi warna, ia mampu memberikan kesan kehangatan, harapan, petualangan, optimisme, dan kepercayaan diri. Selain itu, warna ini juga erat kaitannya dengan ketenangan dalam sebuah hubungan.

Hitam

Menurut Oberlo, arti warna hitam dalam dunia psikologi adalah warna yang anggun dan misteri. Warna hitam melambangkan emosi, seperti rasa kesedihan dan amarah. Meski demikian, brand atau orang yang gemar menggunakan warna hitam sering dianggap berani, dominan, dan kuat.

Putih

Berbanding terbalik dengan warna hitam, psikologi warna putih menunjukkan rasa damai dan kesucian. Warna ini juga bisa memberikan kesan sehat atau steril. Warna putih juga sering orang gunakan untuk melambangkan sesuatu yang sifat netral. Namun, arti dari warna putih juga memiliki sisi negatif yang dapat melambangkan kemandulan di beberapa negara tertentu.

Cokelat

Arti warna coklat sangat identik dengan tanah dan bumi. Menurut psikologi warna, makna warna coklat adalah rasa aman dan kokoh. Warna ini juga dapat memberikan kesan pondasi dan kekuatan hidup. Penggunaan warna cokelat sendiri juga membuat kesan yang canggih dan mahal pada brand karena ia memiliki kedekatan dengan warna emas.

Ungu

Dalam psikologi warna, ungu dapat memberikan kesan keanggunan dan kebijaksanaan. Warna ungu juga sering orang manfaatkan untuk melambangkan kemewahan. Tidak hanya itu, warna ungu juga mampu memberikan gambaran dari sifat ketenagan dan kebahagiaan dalam hidup.

Pink

Terakhir, arti warna pink menurut psikologi warna adalah representasi dari prinsip feminisme. Warna ini juga menunjukkan sifat kelemahlembutan, peduli, dan romantis.

Baca juga: 11 Aplikasi Desain Grafis Terbaik untuk Membuat Logo Bisnis

Cara Memilih Warna Brand Bisnis Digital sesuai Psikologi Warna

Psikologi warna memiliki peran penting bagi kemajuan sebuah bisnis di era modern. Alasannya, karena warna yang digunakan dalam desain akan membentuk customer perception terhadap sebuah brand. Oleh karena itu, perlu memperhatikan cara memilih warna brand bisnis digital, seperti:

  • Menentukan fokus dan tujuan brand terlebih dahulu.
  • Memanfaatkan warna yang sering digunakan oleh brand dengan niche yang serupa.
  • Tidak ragu untuk memanfaatkan warna yang sifatnya netral, seperti putih, krem, dan cokelat.
  • Mengurangi penggunaan warna secara belebihan.
  • Mempelajari dampak emosional dari masing-masing warna agar bisa disesuaikan dengan identitas dan tujuan brand.
  • Mempelajari secara rutin tren dalam dunia desain dan branding.