TikTok Shop telah menjadi suatu tren dalam pemasaran dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi COVID-19. Aplikasi media sosial ini telah mendapatkan perhatian besar, menarik jutaan pengguna dan kontribusi pelanggan ke pasar yang berkembang pesat. Namun, baru-baru ini ada isu kalau TikTok Shop hilang di Indonesia. Apakah TikTok Shop sudah ditutup?
Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai alasan kenapa TikTok Shop ditutup dan dampaknya di bawah ini!
Apa itu TikTok Shop?
TikTok adalah platform media sosial yang populer di kalangan beragam individu dengan berbagai latar belakang. Salah satu fitur yang ada di TikTok adalah TikTok Shop. Sebagaimana namanya TikTok Shopping memberikan sarana bagi pengguna TikTok untuk membeli produk dalam aplikasi tanpa harus membuka peramban web untuk mengunjungi toko eCommerce terpisah.
Ketika sebuah bisnis memulai TikTok Shopping akan ada tab Belanja khusus di profilnya yang ditandai dengan ikon tas belanja. Pelanggan dapat menjelajahi dan memilih produk dalam TikTok. Lalu mereka bisa membeli produk tersebut, baik di dalam TikTok atau diarahkan ke toko online perusahaan untuk proses pembayaran.
Jadi Bagaimana cara memunculkan TikTok Shop? Pertama, Anda bisa buka situs TikTok Seller. Kemudian, daftarkan diri Anda dengan memilih opsi “Daftar dengan akun TikTok” atau “Daftar dengan Ponsel dan Email”.
Setelah itu, isi formulir pendaftaran dengan lengkap, termasuk nomor telepon, kode verifikasi telepon, alamat email, kode verifikasi alamat email, dan kata sandi. Setelah berhasil membuat akun dan menyelesaikan verifikasi, Anda akan siap untuk mulai menjual produk di TikTok Shop.
Mengapa TikTok Shop Ditutup di Indonesia?
Namun, sayangnya, TikTok Shop telah tutup dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini telah berdampak besar pada bisnis karena fitur tersebut tidak lagi tersedia untuk digunakan. Lalu, apa sebabnya, dan mengapa TikTok Shop di tutup?
Mengancam Bisnis Lokal
Selama berbulan-bulan, pemerintah Indonesia telah mengungkapkan kekhawatiran bahwa TikTok Shop akan mengancam bisnis kecil di negara tersebut. Bulan lalu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, mengungkapkan TikTok Shop melakukan praktek “monopoli” dan sangat mengancam bisnis lokal untuk perkembangan di pasar, maupun digital atau offline.
Pelanggaran Social Media sebagai E-commerce
Melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023, pemerintah telah dengan tegas memisahkan antara platform social commerce dan social media. Sesuai dengan peraturan ini, social commerce didefinisikan sebagai penyelenggara media sosial yang menyediakan menu, fitur, dan fasilitas khusus yang memungkinkan pedagang untuk menampilkan penawaran produk.
Selain itu, media sosial adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi konten atau berpartisipasi dalam jejaring sosial. Melaliu Pasal 21 dijelaskan bahwa social commerce dilarang untuk memfasilitasi transaksi pembayaran dalam sistem elektronik.
Predatory Pricing
Alasan lain mengapa TikTok Shop ditutup adalah karena adanya praktik harga berburu atau predatory pricing. Praktik harga berburu dilarang menurut kaidah rasionalitas karena menetapkan harga di bawah biaya variabel rata-rata.
Hal ini bisa menguntungkan konsumen dengan memberikan produk atau layanan dengan harga rendah, tetapi sebaliknya ini dapat merugikan pesaing bisnis yang tidak dapat bersaing dalam penentuan harga produk atau layanan.
Algoritma Sosial Media
Salah penggunaan algoritma adalah salah satu masalah yang menyebabkan pemerintah menutup TikTok Shop di Indonesia. Sebuah algoritma adalah kumpulan aturan matematis yang mengatur perilaku sekelompok data. Melalui media sosial algoritma membantu menjaga keteraturan dan membantu dalam peringkat hasil pencarian dan iklan.
Misalnya Facebook, terdapat algoritma yang mengarahkan tampilan halaman dan konten dalam urutan tertentu.
Dampak hal ini terhadap TikTok Shop adalah pengguna atau pebisnis dapat menawarkan produk atau pemasaran yang tidak pantas kepada mereka yang masih di bawah umur atau tidak sesuai dengan target audiens.
Produk Impor
Salah satu faktor penting yang mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan menutup TikTok Shop adalah penekanan kuat Indonesia terhadap dukungan produk dan bisnis lokal. TikTok Shop banyak pemilik usaha mempromosikan produk impor untuk dijual kepada penonton Indonesia.
Selain itu, sebagian besar bisnis online Indonesia ini telah mengimpor atau memperoleh pasokan mereka dari negara-negara lain. Akibatnya, praktik ini mengganggu stabilitas ekonomi dalam negeri akibat peningkatan outsourcing yang besar.
Baca Juga: 9 Strategi Marketing KOL TikTok untuk Tingkatkan Bisnis
Dampak TikTok Shop Hilang bagi UMKM dan Influencer
TikTok Shop telah menjadi salah satu pasar yang berkembang pesat bagi konsumen untuk membeli berbagai produk, mulai dari perawatan kulit hingga peralatan dapur. Selain itu, TikTok Shop juga telah menjadi bagian penting dalam karier para influencer. Para influencer telah berperan besar dalam membantu bisnis tumbuh dengan mempromosikan produk dan bahkan melakukan siaran langsung bersama bisnis-bisnis tersebut.
Jadi, bagaimana dampak TikTok Shop ditutup memengaruhi para influencer? Berikut dampak TikTok Shop hilang bagi UMKM dan influencer!
Membatasi Pertumbuhan UMKM
Pelarangan TikTok Shop akan menghadirkan tantangan bagi pelaku UMKM yang sebelumnya sangat mengandalkan fitur tersebut untuk menjual produk. Mereka akan kesulitan menemukan platform e-commerce alternatif yang dapat memberikan hasil yang sama efektifnya. Dampaknya akan terasa pada pasar mereka, dan penjualan produk pasti akan mengalami penurunan jika mereka beralih ke platform penjualan lain.
Kehilangan Akses ke Pasar yang Luas
Dampak pelarangan TikTok Shop akan menyebabkan para pelaku UMKM kehilangan akses ke pasar yang luas, dan mereka harus memulai strategi pemasaran dari awal dan mencari pasar baru di platform penjualan lain.
Akibatnya, pemilik bisnis akan menghadapi kesulitan dalam memasarkan produk mereka kepada orang di berbagai kota, lokasi lain, bahkan secara global. Karena TikTok Shop dapat memberikan eksposur yang lebih luas, pelarangan ini akan mengurangi jumlah audiens target mereka, dan ini akan berdampak pada potensi pelanggan mereka.
Kehilangan Penghasilan bagi Influencer
Penutupan TikTok Shop berdampak besar pada pendapatan banyak influencer, terutama yang sangat bergantung pada platform ini untuk penghasilan mereka. Influencer di TikTok Shop umumnya mendapatkan penghasilan melalui promosi yang disponsori dan pemasaran afiliasi.
Melalui promosi yang disponsori sebagai strategi marketing TIkTok KOL, seperti influencer berkolaborasi dengan merek untuk membuat konten yang mempromosikan produk atau layanan mereka. Kerja sama ini merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi influencer. Tetapi dengan tiba-tiba ditutupnya platform ini, aliran pendapatan ini terhenti, dan influencer terpaksa mencari alternatif.
Dampak pada Kerja Sama dengan Merek
Influencer dan TikTok seller Indonesia dapat kehilangan kerja sama dengan merek yang sudah ada atau menghadapi kesulitan dalam menjalin kerja sama baru akibat penutupan platform ini. Kerja sama dengan merek telah menjadi salah satu sumber utama pendapatan para influencer, dan dengan hilangnya TikTok Shop, banyak influencer harus menghadapi tantangan besar.
Para influencer yang sebelumnya telah menjalin hubungan kerja sama dengan merek mungkin tidak dapat mempertahankan kemitraan tersebut, karena merek tersebut mungkin tidak dapat berpindah ke platform lain atau memilih untuk menghentikan kerja sama mereka.
Baca Juga: Keranjang Kuning TikTok yang Menguntungkan Pebisnis Digital
Ertri Indonesia Bantu Tingkatkan UMKM Indonesia
Sayangnya, penutupan TikTok Shop telah berdampak signifikan pada bisnis banyak orang, terutama yang mengandalkan platform ini untuk menjalankan seluruh proses bisnis mereka. Bukan hanya bisnis yang terkena dampak ternyata para influencer yang memiliki kemitraan dan kesepakatan merek di dalam TikTok Shop juga merasakan dampak dari penutupan ini.
Jika Anda dulu memiliki Toko TikTok dan sekarang menghadapi tantangan dalam memasarkan produk Anda akibat larangan ini jangan khawatir Ertri Indonesia siap membantu Anda! Kami memiliki layanan manajemen media sosial yang komprehensif. Tim manajemen media sosial kami akan membantu meningkatkan keterlibatan audiens dan merancang strategi pemasaran konten yang unggul.
Meta Decrs: TikTok Shop telah ditutup, dan berdampak negatif pada pemilik bisnis dan influencer! Ingin tahu lebih lanjut? Temukan informasinya dalam artikel ini!