
Berjalannya bisnis digital yang terus berkembang membuat KOL influencer menjadi salah satu pekerjaan yang menjanjikan. KOL Indonesia dan influencer Indonesia juga banyak, sehingga bisa perusahaan pilih mau menggunakan jasa yang mana untuk bisnis digitalnya.
Namun, ada yang membedakan antara kedua pekerjaan ini. KOL dan Influencer sama-sama memiliki pengaruh yang besar dalam sebuah strategi marketing. Jadi, apa yang membedakan seorang KOL dan influencer? Yuk, scroll lebih lanjut ke bawah mengenai Key Opinion Leader (KOL) dengan influencer di sini!
Apa itu KOL & Influencer?
Mengembangkan bisnis tentu tidak lepas dengan yang namanya sebuah tren, termasuk yang saat ini sedang tren adalah Key Opinion Leader (KOL) dan influencer. Keduanya sama-sama penting dalam mensukseskan sebuah bisnis untuk mendapatkan cuan yang pasti.
Baca Juga : Pengertian Key Opinion Leader (KOL)
Lebih lanjut, Key Opinion Leader (KOL) adalah seseorang yang ahli dalam bidang tertentu. Ia memiliki opini yang audience anggap kuat, karena memahami bidang-bidang tertentu. Contoh dari KOL yang mudah, yaitu Kak Seto dan Chef Arnold. Selain mereka tentu masih banyak lagi KOL dari berbagai keahlian.
Faktanya, KOL tidak selalu aktif di media sosial, bahkan beberapa KOL ada yang lebih fokus pada aktivitas di dunia nyata. Cara KOL mempromosikan pada aktivitas dunia nyata bisa, seperti mengisi seminar atau yang melibatkan interaksi langsung dengan audience. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa KOL aktif di salah satu media sosial, seperti TikTok, Instagram, atau YouTube sekalipun.
Sedangkan, influencer sesuai dengan artinya adalah seseorang yang telah banyak publik lirik, karena pengaruh mereka di media sosial memiliki dampak positif maupun negatif.
Tentunya pengaruh antara KOL social media dengan influencer cukup besar dalam memengaruhi dan pengambilan keputusan orang lain untuk melakukan pembelian suatu produk. Belum lagi keduanya juga memiliki otoritas dan hubungan yang mendalam dengan audience masing-masing.
Beda antara KOL dengan Influencer
Secara umum KOL specialist dan influencer sama-sama individu yang pendapatnya berpengaruh besar atau sebuah produk, jasa, layanan, maupun brand, dan rekomendasi mereka berdampak pada keinginan konsumen untuk memiliki produk yang sama. Hanya saja keduanya tetap memiliki perbedaan yang signifikan, sehingga sebuah bisnis harus mengetahui dengan baik perbedaan di antara keduanya.
Tujuannya, agar campaign digital marketing yang telah dibuat dapat terselenggara dengan baik. Yuk, simak perbedaan antara KOL marketing dan influencer.
Media yang Digunakan
Perbedaan utama keduanya adalah influencer lebih sering menggunakan platform media sosial sebagai alat terbaik mereka dalam mempromosikan diri dan brand yang telah menjalin kerja sama dengannya. Konsep influencer pertama kali dikembangkan dan segera menjadi populer di media sosial.
Berbeda dengan, KOL yang medianya menggunakan media tradisional, seperti televisi, dan radio. Namun, seorang KOL juga tidak menutup kemungkinan tidak dapat mempromosikan sebuah bisnis atau brand secara online di media sosial.
Jika perusahaan menggunakan pengetahuan dan profesi mereka dapat menjadi sumber yang valid untuk mendatangkan cuan.
Kredibilitas
Sesuai dengan penjelasan definisi di awal mengenai KOl dan influencer, keduanya mendapat panggung dari dunia yang berbeda. Seorang KOL tentu mendapatkan kredibilitas melalui karir dunia profesional mereka yang nyata.
Misalnya, seorang KOL dokter anak, audience akan mencari seorang yang expertise tentang dunia anak. Mereka akan mencari informasi seputra sakit atau keluhan tentang anak mereka yang membutuhkan suatu solusi dalam menangani anak.
Sedangkan, seorang influencer membangun kredibilitas berdasarkan dari pesona yang ditampilkan melalui topik-topik yang ada.
Misalnya, seorang influencer yang membangun kredibilitasnya sebagai food vlogger dan sering membicarakan mengenai rekomendasi tempat makanan dan review makanan yang enak. Maka, audience dengan minat yang sama akan mulai mengikuti konten yang dibuat oleh influencer.
Area Pengaruh dan Letak Geografis
Seorang KOL yang tidak terlalu aktif dalam menggunakan media sosialnya dapat terkenal berkat kredibilitasnya, meski dalam wilayah yang terbatas. Tapi, jika seorang KOL sudah menjangkau media tradisional, seperti televisi, podcast, atau radio tidak menutup kemungkinan KOL bisa terkenal hingga wilayah yang lebih luas.
Tidak hanya influencer saja yang menggunakan media sosial, tetapi seorang KOL juga beradaptasi dalam menggunakan media sosial. Alasannya, karena media sosial tidak memiliki batasan geografis dalam memanfaatkan fiturnya untuk mendapat audience yang lebih banyak. Oleh karena itu, seorang influencer dapat mencakup area yang lebih luas melalui platform tersebut.
Motivasi Audience
Motivasi yang mendorong audience untuk mengikuti mereka tentu berbeda antara KOL dan influencer. Bagi seorang influencer memiliki komunitas pengikut adalah hal yang paling penting untuk mereka. Alasannya, karena mereka akan lebih mudah untuk merekomendasikan sebuah produk atau layanan kepada followers mereka. Keaslian dan kualitas konten yang influencer post juga menentukan dapat memengaruhi jumlah followers.
Berbeda dengan KOL yang tidak mencari keuntungan dari hal seperti itu, tetapi justru menganggapnya sebagai kegiatan sehari-hari mereka. Kredibilitas KOL tidak berdasarkan jumlah audience yang mereka punya, namun bersumber dari pengetahuan mereka.
Kemampuan Berkomunikasi
Cara berkomunikasi antara KOL dan influencer juga berbeda. KOL cenderung menjadi komunikator satu arah, sedangkan influencer adalah komunikator dua arah. Influencer cenderung sangat terlibat dengan audience mereka, sementara KOL jarang kembali memberikan komentar, pertanyaan, atau saran yang audience ajukan.
Monetisasi Jasa
Biasanya KOL Instagram atau KOL TikTok cenderung tidak menerima imbalan kompensasi setelah merekomendasikan produk yang berkaitan dengan profesi mereka. Berbeda halnya dengan influencer yang mempromosikan jasa atau produk jika memiliki perjanjian kompensasi di awal kontrak. Meskipun demikian, ada beberapa influencer yang tidak menerima imbalan sama sekali dan mendukung sebuah brand, namun sangat jarang terjadi.
Baca Juga : Keuntungan Menggunakan Influencer Marketing
Manfaat KOL & Influencer untuk Marketing
Antara KOL & influencer memiliki manfaat yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari sebuah brand. Keduanya memiliki audience yang luas dan bisa membuat produk menjadi terkenal dan meningkatkan kepercayaan dari calon pelanggan sebelum memilih dan membeli suatu produk.
Berikut manfaat dari menggunakan KOL & influencer untuk marketing, yaitu:
- Membuat produk sebuah lebih menonjol dari kompetitor.
- Menciptakan sebuah tren.
- Menghasilkan Return of Investment (ROI) yang lebih tinggi.
Untuk memastikan sebuah digital campaign berjalan sukses, sebaiknya sebuah brand memanfaatkan KOL atau influencer. Melalui KOL & influencer dapat memaksimalkan strategi marketing yang telah ada. Jadi, jika ingin meningkatkan suatu penjualan dapat memanfaatkan KOL atau influencer dan menghubungi Ertri Indonesia sebagai KOL Agancy.